Harianjogja.com,
GUNUNGKIDUL—Rendahnya harga beli gaplek dari pabrik serta toko palawija membuat
petani serta pengepul gaplek tak bergairah.Salah satu pengepul, Bariyo,
mengungkapkan harga beli gaplek dari petani Rp1.200 dan harga jual ke pabrik
atau penjual palawija Rp1.400. Ketika membeli dari petani, keadaan gaplek pun
belum kering benar. Bariyo masih harus menjemurnya lagi.“Harga sama sekali
tidak memihak petani dan pengepul,” papar dia kepada Harian Jogja di Dusun
Karangasem, Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Rabu (31/7/2013).Pada
panen sebelumnya harga beli dari petani mencapai Rp1.700 dan di pabrik ataupun
penjual palawija Rp2.000.
Tetangga Bariyo, Wariyo, masih
agak beruntung. Ia mendapatkan harga beli lebh tinggi yakni Rp1.500 karena
panen duluan. Ia memanen sekitar Mei lalu sebelum hujan terus mengguyur.“Kalau
sekarang, harganya anjlok. Sisa tanaman akan saya panen setelah Lebaran saja,”
tutur dia.Meskipun di Wonosari hasil panen ketela lebih banyak dari panen
sebelumnya, di Kecamatan Tepus terjadi kondisi sebaliknya. Salah seorang petani
dari Dusun Kotekan, Desa Purwodadi, Sado mengaku gagal panen.“Hujan terus turun
jadi banyak ketela yang busuk. Memang besar-besar tapi busuk. Saya hanya dapat
30 kilogram tahun ini,” papar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar